Hai, teman-temanku ,sahabat-sahabatku,kelas
X-3,XI IPA 2,XII IPA 1 masihkah kalian mengingat ku? Seorang wanita berkulit
agak putih,bermata sipit,si crewet yang bersuara cempreng? Dan si bodoh yang
masih setia belajar agar menjadi orang yang cerdas bahkan berusaha menjadi
orang yang kecerdasanyaa melebihi ilmuwan. Saat ini aku sedang mendengarkan
lagu tentang sahabat sembari mengetik
sebuah kata-kata untuk kalian. Semoga
setelah membaca catatanku dariku ini
kalian juga berpikiran sama, ingin meluangkan waktu sejenak untuk saling
memberi kabar kebahagian kalian saat ini ,dimana kalian sudah tidak berseragam
putih abu-abu lagi.
Sejak kali pertama kita bertemu dan
menjalin pertemanan, Kisah seru tak pernah alpa terdengar
Ingatkah kalian saat hari pertama kita
mengenakan seragam putih abu-abu? Saat kita bertemu sebagai teman baru?
Pertemuan pertama kita memang diisi dengan kecanggungan. Kita yang masih murid
baru terlihat amat lugu. Lidah ini terasa kelu sehingga hanya berkata halo,
yang tidak dibumbui dengan basa-basi seperti sekarang ketika kita sudah akrab.
Aku, kamu, dia saling membantu ketika kita sama-sama harus menjalani MOPD
Kedekatan pun berlanjut ketika kita berada di
kelas yang sama dan memilih bangku yang berdekatan. Kita berbagi cerita dan
menertawakan apa saja. Dari sudut kelas,
Lab(Fisik,Kimia,Biologi,Komputer,Multimedia) ,kantin sekolah, lapangan, hingga
aula merupakan saksi bisu kita pernah berbagi cerita hingga rahasia.
Selayaknya remaja pada umumnya, kisah kita dipenuhi dengan tawa dan canda
bahkan suara itu sudah tak tercontrol lagi.
Ah, betapa aku rindu pada masa itu. Ketika bahu ini hanya
terbebani ransel yang penuh dengan buku dan laptop, bukan masalah orang
dewasa yang sulit ini.
Ingatkah kalian hal yang kecil yang aneh dan
melanggar peraturan?
Gejolak darah remaja memang sedang
deras-derasnya mengalir di dalam pembuluh vena. Kita dipenuhi dengan rasa ingin
tahu dan mencoba-coba. Ya, kita lebih senang tak patuh pada aturan karena
menganggapnya nampak keren karena berlawanan. Tidak jarang ada beberapa dari
kita yang harus bermain kucing-kucingan karena mengenakan seragam dan kerudung
yang tak sesuai aturan atau karena memiliki rambut kepanjangan atau di cukur
aneh-aneh seperti model dan tidak berwarna hitam.
Aku juga ingat betapa kita girang bukan
kepalang sewaktu ada jam pelajaran kosong karena guru yang tak bisa datang.
Kita akan memanfaatkannya dengan bermain Hp,laptop ,menonton film bersama dan
menjadikan kelas sebagai bioskop, memenuhi udara kelas dengan suara-suara
sumbang, atau memilih tidur siang dengan beralaskan buku-buku tebal yang
memusingkan, dan ada pula dari kita yang lebih gemar kabur
ke kantin atau WC yang berada di lantai pertama di sebelah kelas.
Nggak
hanya itu aja, masih banyak kebodohan dan kenakalan yang kita perbuat
demi membuat hari kita semakin asik danseru ini juga berwarna-warni. Aku ingat
saat kita tidak mendengarkan guru,dan asik dengan aktifitas sendiri saat
belajar, betapa kita nampak kompak dan bahu-membahu saat menyalin PR ,maupun
bertukar jawaban saat ujian atau merogoh laci dengan contekan atau bahkan
membuka layar hp untuk searching. Sungguh petualangan yang selalu membuat
jantung kita berdetak beberapa ketuk lebih cepat tiap kali kita melakukannya.
Bahkan ingatkah kalian saat satu dua kali menjahili atau mahasiswa
yang sedang praktik mengajar?
Walaupun pertemanan atau persahabatan kita
pernah jarak, toh kita selalu pulang untuk kembali menjadi teman akrab
Memang segala yang ada di dunia ini tidak ada
yang sempurna, begitu pula pertemanan dan juga persahabatan kita. Beberapa kali
kita pernah saling mendiamkan dan tak bertukar sapa. Hanya dipicu dengan
masalah sederhana mampu membuat kita lebih memilih untuk
berpunggung-punggungan.
Meski tentu saja hal itu tak berlangsung lama,
karena harus kita akui bahwa kita selalu
tak sanggup menjalani hari tanpa kalian. Bagai sayur tanpa garam si
penguat rasa seperti itulah hidupku ketika tidak ada kalian, hambar
rasanya. Kalian pun nampaknya juga sama, karena kemudian kita dengan cepat
berbaikan dan semuanya baik-baik saja seperti sedia kala.
Terimakasih
kuucapkan pada kalian yang menjadi teman dan sahabatku di dalam hidupku,
memenuhi masa putih abu-abuku dengan cerita-cerita seru yang mampu mengukir
senyum di wajahku hingga sekarang ini. dulu kita selalu rajin
berdoa untuk segera meninggalkan masa itu, namun sekarang ?? Maukah
kalian meluangkan waktu berharga kalian sejenak untuk saling bertemu?
Hanya
untuk berbagi cerita dan mengulang masa putih abu-abu, untuk sejenak melupakan
tanggun gjawab baru senbagai orang dengan kehidupan baru.
Dari aku – untukmu teman-temanku sahabat-sahabatku di masa putih
abu-abu
WAHYU EKA PUJI LESTARI